Pantai Amay Papua

February 19, 2015

Waktu berkunjung ke Jayapura tahun 2011 lalu, saya mendengar kabar burung bahwa ada pantai dengan pemandangan sangat indah bernama Pantai Amay. Tentu saja banyak pemandangan indah di Jayapura dan sekitarnya..tapi pantai ini sangat terkenal di antara anak-anak muda. Karena itu, saya dan teman-teman bertekad harus mengunjungi pantai ini.

Pantai Amay terletak di Distrik (kecamatan) Depapre, Kabupaten Jayapura. Dapat ditempuh selama tiga jam dari Kota Jayapura, tempat kami menginap. Lama juga ya...ya gtu deh..tapi selama perjalanan banyak hal yang bisa dinikmati, terutama KEKOSONGAN jalanan dan kanan-kiri jalannya. Yap..kosong. Jalanan dan lahan yang kosong adalah hal yang sangat asing buat kami, warga Jakarta. Udara segar, bebas macet, dan pemandangan indah.

 Untuk memasuki kawasan wisata bahari Pantai Amay, kita harus membayar 30,000 Rupiah per mobil (semacem bayar parkir). Setelah itu, kami berjalan sekitar 500 meter menuju pantai.

Sesampainya di sana, teman kami yang orang Papua menunjukkan pondok-pondok kecil tempat kami bisa duduk-duduk di pantai. Gratis? Ya ngga lah..kami harus membayar sekitar 50,000 Rupiah untuk satu pondok. Saat itu, lahan parkir dan pondok-pondok tersebut masih dikelola oleh penduduk lokal. Menurut saya ini bagus juga..karena penduduk lokal bisa mendapat manfaat langsung dari wisatawan yang berkunjung. Kekurangannya, tidak ada bukti pembayaran yang pasti, sehingga bisa saja harga tersebut dipermainkan sesuai kebutuhan.

Kesan pertama saya, pemandangannya memang indah dan masih belum banyak tersentuh pembangunan. Pantainya bersih dan sepi..kayak pantai pribadi..haha..

jejakkatumbiri.blogspot.com

Saya dan teman-teman segera ganti baju, bersiap untuk berenang (baca: main air). Ganti baju bisa dilakukan di kamar mandi/WC yang disediakan oleh penduduk lokal. Saat itu, belum banyak fasilitas yang mendukung Pantai Amay sebagai kawasan wisata. Kondisi kamar mandinya seadanya banget :(. 

Kemudian, kami berenang di tempat di mana terjadi pertemuan antara air sungai dan air laut, yang mana airnya terasa hangat..Nyaman sekali rasanya berendam di air hangat sambil menikmati pemandangan pantai yang indah.

Di dekat pantai ini ada sebuah sungai dengan air tawar yang sangat bening. Air sungai ini biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk sekitar pantai. Kami menyempatkan diri untuk celup-celup kaki dan tangan di bagian ujung sungai yang hampir berujung di laut. 

jejakkatumbiri.blogspot.com
Saat itu, cuaca agak mendung dan matahari tidak nampak garang. Kami bisa berlama-lama berenang tanpa kepanasan. Yang akhirnya mengharuskan kami beranjak dari laut adalah lapar. Waktu 3-4 jam terlewati tanpa terasa. Kami harus segera meninggalkan kawasan wisata ini, karena tidak ada penjual makanan ataupun semacam warung nasi. Yang ada cuma mamak-mamak yang jualan pinang dan petai :D.

You Might Also Like

0 comments