Chernobyl

February 15, 2015


Setelah peristiwa meledaknya reaktor nuklir pada tahun 1986, Chernobyl dinyatakan sebagai kawasan berbahaya untuk dihuni. Para penduduk yang tinggal di sekitar reaktor hingga radius 30 km diungsikan ke kota-kota lain, dan kawasan ini terlarang untuk disinggahi dan berada di bawah pengawasan militer. Namun kemudian, pemerintah Uni Sovyet membuka akses hanya untuk kepentingan ilmiah dan penelitian bagi orang yang ingin memasuki kawasan ekslusif Chernobyl (Chernobyl Exclusion Zone). Sejak tahun 1999, pemerintah Ukraina membuka kawasan Chernobyl untuk keperluan pariwisata. Namun bagi para turis yang ingin mengunjungi kawasan ini diharuskan untuk mengajukan ijin sebelumnya (nantinya diberikan semacam visa untuk memasuki Chernobyl yang akan diperiksa di pos perbatasan). Selain itu, turis juga harus didampingi oleh pemandu wisata selama berada di kawasan tersebut. Pssttt.... Sebenarnya para pemandu wisata ke Chernobyl juga adalah anggota tentara nasional Ukraina.

Pada November 2013, kami berkunjung ke Chernobyl sebagai daerah tujuan bulan madu kami. Walaupun kami menikah di bulan Agustus yang notabene adalah musim panas, kami memutuskan untuk menunda bulan madu kami dan memundurkannya ke bulan November dengan alasan: 1) bulan November masih tergolong awal musim dingin, tetapi masih tergolong tidak terlalu dingin, 2) karena dingin, maka radiasi nuklir yang tertinggal di kawasan ini tidak terlalu memuai dan hanya berada di ambang permukaan tanah, jika dibandingkan dengan musim panas di mana radiasi yang tertinggal bisa memuai kemana-mana. 3) Saya dan suami, sebagai pengantin baru, berusaha untuk memperkecil tingkat radiasi yang masuk ke tubuh kami demi untuk mendapatkan keturunan. :)                                      

Kami menggunakan jasa Solo East Travel (http://www.tourkiev.com/) untuk mengurus perjalanan kami ke Chernobyl. Kami membayar 100 U.S. dollar per orang, yang sudah termasuk transportasi Kiev-Chernobyl-Kiev, makan siang, 'visa' ke Chernobyl, dan pemandu wisata. Solo East Travel adalah travel agen pertama yang diijinkan untuk membuka akses wisata ke kawasan Chernobyl. Selain itu, kami juga membayar 10 U.S. dollar untuk menyewa Geiger Counter, yaitu alat untuk mengukur besaran radiasi nuklir. Terdapat beberapa aturan ketat yang harus dipenuhi, diantaranya: 1) Dilarang menyentuh apapun baik benda, tanaman, atau bahkan hewan (ada anjing atau kucing yang ditinggalkan oleh penduduk setempat ketika mengungsi); 2) dilarang membawa benda apapun yang berada di kawasan ekslusif Chernobyl keluar dari kawasan ini (daun atau batu misalnya); 3) kami harus selalu berada di dekat pemandu wisata dan mengikuti arah yang ditunjuk. Karena bangunan yang rapuh, maka beresiko untuk runtuh atau terdapat beberapa pohon atau rumput menyimpan radiasi dalam jumlah yang besar sehingga kami tidak boleh bersinggungan dengannya; 4) Dilarang makan atau minum selain di kantin (misalnya apel yang ada di pohon di kawasan ini)
                                                                     
(Westwood: the third angel)
Kawasan pertama yang kami kunjungi adalah desa-desa yang ditinggali penduduknya. Terdapat patung Malaikat yang menyapa kedatangan kami. Menurut pemandu kami, kejadian meledaknya reaktor di Chernobyl sudah diramalkan di dalam Alkitab. Di kitab Wahyu (yang meramalkan mengenai kondisi akhir jaman) 8 ayat 10-11 disebutkan, '...lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air. Dan banyak orang mati karena air itu...'. Nama bintang tersebut adalah wormwood. Dan dalam bahasa Rusia, wormwood berarti Chernobyl. Terdapat batasan harian besaran radiasi maksimal yang boleh diterima oleh tubuh seseorang. Dalam sehari seseorang hanya boleh terkena paparan radiasi sebesar 100 millisievert (mSv). Oleh sebab itu, terdapat batasan mengenai berapa lama seseorang boleh tinggal di kawasan Chernobyl, tergantung seberapa dekatnya orang tersebut dengan reaktor yang meledak dan berapa lama ia terkena paparan radiasi. Semakin dekat dengan reaktor, maka semakin besar paparan radiasi yang mengenai tubuh seseorang. Pemandu wisata kami mengatakan, ia tinggal di barak yang berada di dekat patung Wormwood (sekitar 10 km dari reaktor). Ia biasa bekerja dalam 2 minggu shift. Artinya, ia boleh berada di Chernobyl selama 2 minggu, dan setelahnya ia harus berada di luar kawasan Chernobyl selama 2 minggu. Bagi orang-orang yang bekerja di dekat reaktor, mereka biasa bekerja dalam 5 hari shift.

Namun, Chernobyl tidak hanya dihuni oleh orang-orang yang bekerja di sana. Terdapat sekitar 1200 penduduk desa setempat yang memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Sebagian dari mereka hidup dari bercocok tanam di lahannya masing-masing (dengan paparan radiasi tinggi). Mereka juga tidak mendapatkan akses listrik, telefon, dan air. Namun terkadang ada tenaga kesehatan yang datang untuk memantau keadaan mereka. Saat ini terdapat sekitar 500 penduduk asli yang tersisa di kawasan ini. Rata-rata mereka berumur lebih dari 50 tahun.

(rumah yang ditinggali penghuninya dihancurkan dengan buldozer dan ditutupi dengan tanah untuk menekan tingkat radiasi yang tersebar)

Lalu kami meneruskan perjalanan semakin mendekati reaktor nuklir. Di Chernobyl, terdapat 4 reaktor nuklir. Setelah meledaknya reaktor yang ke-empat, pembangunan reaktor yang ke-lima yang tengah berjalan juga otomatis ditinggalkan. Namun saat ini, pemerintah Ukraina mencoba untuk membangun kembali kawasan Chernobyl dan merenovasi reaktor ke empat yang meledak.
     
Bersambung ke Pripyat....

You Might Also Like

0 comments