5 Tips Terbang Saat Hamil

April 10, 2016

Ibu hamil tak perlu mengurungkan niat bila tetiba ngidam travelling. Ibu hamil boleh terbang kok! Yuk, simak pengalaman saya terbang saat hamil.. ☺️

mampir sejenak sebelum terbang saat hamil

Hamil saja sudah cukup menakutkan. Apalagi harus terbang dengan perut gendut..ke Eropa pula!!! Itulah kekhawatiran saya begitu tahu hamil dan pada saat yang sama tengah rempong dengan kegiatan yang bakal mewajibkan saya terbang ke Jerman. Sebelumnya saat hamil si Sulung, sayapun mengerjakan sebuah kegiatan yang akan diadakan di Jerman. Tapi karena saat itu sudah masuk trimester tiga, akhirnya perjalanan digantikan oleh rekan kerja lainnya.

Nah ketika mendapatkan kesempatan kedua, alangkah sayang rasanya bila kembali melewatkan pengalaman menginjakkan kaki di Benua Eropa. Suamipun merestui perjalanan saya kali itu. (Ini penting sekali, buibu!) Akhirnya sayapun berhasil melewatinya pada pertengahan 2015 lalu, anak kedua juga alhamdulillah sudah lahir dan sehat.

Kondisi kehamilan seringkali menghambat perempuan untuk tetap beraktivitas secara normal. Begitupun saat travelling. Tekanan udara saat take off maupun landing dapat menimbulkan resiko terjadi kontraksi dan menyebabkan bayi lahir prematur. Selain itu, janin bisa mendapatkan gangguan pendengaran saat lahir nantinya. Namun, tak perlu khawatir. Selama kondisi Ibu dan Janin sehat, perempuan hamil bisa terbang kemanapun ia mau. Berikut lima tips penting sebelum menempuh perjalanan dari saya:

1. Periksa dan konsultasikan kondisi kehamilan Anda dengan Dokter Anda sebelum terbang.
Ijin terbang dari dokter itu penting. Kenapa? Selain untuk memastikan kondisi kehamilan anda, beberapa maskapai penerbangan juga mewajibkan penumpang yang dalam kondisi hamil untuk membawa surat dokter dan membuat pernyataan tertulis. Saat hamil pertama, saya pernah terbang ke Yogyakarta dengan Air Asia dalam usia kandungan 5 bulan. Saat itu, saya bawa surat dokter dan mengisi surat pernyataan. Namun, saat terbang pada kehamilan kedua dengan Emirates dan usia kehamilan 4 bulan, surat saya hanya jadi pegangan alias tidak diperiksa sama sekali.

Selain surat dokter, saya juga dibekali obat anti kontraksi untuk diminum sebelum take off dan landing. Obat itu untuk mengurangi efek kontraksi akibat tekanan udara saat pesawat take off maupun landing.

2. Informasikan Kondisi dan Kebutuhan Anda dengan Biro Agen Perjalanan secara Detail.
Berhubung terbang demi tugas negara, saya pake jasa biro agen perjalanan. Semua kebutuhan sejak dini diinformasikan agar perjalanan dapat dilakukan secara aman dan nyaman. Dari mulai pemilihan maskapai, transportasi saat di tempat tujuan, hingga perintilan lainnya.

Kalau tak pake agen perjalanan? Tanyakan dengan pihak maskapai kebutuhan selama di pesawat, minta tempat duduk di aisle yang memudahkan anda bolak balik toilet tanpa mengganggu orang lain, jangan lupa juga pilih jadwal transit yang tidak membuat anda menunggu terlalu lama ataupun terburu-buru karena terlalu mepet.

3. Asuransi Perjalanan Wajib Hukumnya!
Sedia payung sebelum hujan, sedia asuransi sebelum kenapa-napa tak ada salahnya kan? Asuransi memudahkan kita bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi di negeri orang yang jauh dari keluarga. 😢

4. Isi Tas Kabin dengan Kebutuhan Essensial saja.
Tak perlu bawa banyak barang ke dalam kabin pesawat. Cukup yang penting saja, seperti obat-obatan, handphone, dompet, paspor, sabun cuci muka, peralatan dandan, pelembab, earphone, bantal leher, handuk kecil, dan peralatan ibadah. Bawa perut saja sudah cukup berat, tak perlu menyusahkan diri dengan membawa lebih banyak barang lagi.

5. Kenakan Pakaian yang Nyaman.
Anda akan menghadapi perjalanan yang melelahkan, jadi kenakan pakaian dengan bahan yang adem dan longgar. Pilih alas kaki yang memudahkan anda bergerak dengan leluasa seperti flat shoes atau slip on. Sebaiknya hindari high heels karena justru malah semakin menghambat kebebasan anda untuk bergerak di pesawat. Jangan lupa bawa pakaian hangat juga kaos kaki untuk dikenakan saat di pesawat.

Sudah siap berkelana ke ujung dunia meski hamil? Yuk, saya tunggu cerita anda di komentar. 😊

You Might Also Like

0 comments