Jadi Tuan Rumah Bukber Potluck Cabang Jakarta

June 28, 2016

Tim Hore Bukber Jejak Katumbiri Cabang Jakarta
Silaturahmi pada saat bulan Ramadhan kerapkali gencar dilakukan. Dari mulai teman SD, SMP, SMA, Kuliah, tetangga, teman sepermainan, arisan RT, teman suami, teman ini ono, hingga teman-teman lainnya. Ini yang kerapkali membuat kita repot mengatur jadwal pertemuan silaturahmi setiap Ramadhan tiba. Nah, ketika tiba waktunya, akhirnya pekan lalu Jejak Katumbiri kebagian tugas menjadi tuan rumah buka puasa bersama (bukber) teman seperjalanan jaman kuliah.

Hal ini secara sukarela saya ajukan. Apa pasal? Sebagai emak beranak dua (satu balita, satu bayi), sulit rasanya membayangkan harus membopong bocah-bocah itu ke Mall untuk sebuah acara berbuka puasa bersama. Kecuali sang ayah ikut serta atau sang nenek bersedia dititipkan bocah-bocah. Awalnya iseng saja menawarkan diri jadi titik kumpul tahun ini, namun akhirnya teman-teman yang rumahnya tersebar di seluruh Jabodetabek itu mengiyakan dan bersedia meluangkan waktunya berkunjung ke gubuk saya dan menengok si bayi. Ah, senangnya!

Kami sepakat buat bukber ala potluck, dimana setiap yang datang secara sukarela membawa makanan  apa saja untuk dimakan bersama sehingga tak akan begitu merepotkan sang tuan rumah yang saat ini sudah beranak dua itu. Total yang datang malam itu ada 6 orang. Sehingga ternyataaa..makanan di atas mejapun tumpah ruah. Buanyak buangeeettt! Padahal saya cuma menghidangkan nasi, soto ayam, dan tempe mendoan, ehm plus es kelapa untuk cuci mulut sih. Menu tambahan lain berdatangan sesuai jumlah tamu yang hadir malam itu, dari Pisang Goreng Madu Bu Nanik, Dimsum, Martabak Kubang, Roti Cane, Lasagna buatan Mertua, sampai Martabak San Fransisco. Kami kuenyaaang sangat sampai begah. Hahaha..

Menu Potluck Tumpah Ruah!!!
Menjadi tuan rumah beranak dua sungguh sebuah pengalaman baru bagi saya pribadi. Terlebih Pak Suami ternyata cukup geger begitu tahu akan menjadi tuan rumah. Beliau sibuk beberes ini itu, siapin ini itu. ART si Mbahpun dikerahkan untuk membantu bebersih di rumah kami. Salah satu hal penting dari bukber ala potluck ini adalah inti bahwa silaturahmi Ramadhan tetap terjaga diantara kami, yang selama ini lebih banyak bercengkerama lewat aplikasi grup whatsapp

Terlebih ketika akhirnya kami bisa lebih puas ngobrol ketawa ketiwi sambil gulang guling lesehan di karpet dengan tenang setelah dua bocah tidur. Bahagia karena ga bakal takut diusir pemilik rumah makan karena kelamaan duduk sambil ketawa terlalu keras sehingga mengganggu pengunjung lain. Sebuah hal yang menyenangkan buat kami karena terakhir kali, seingat kami, percakapan akrab seru seperti itu hanya berlangsung di grup. Sementara di dunia nyata, obrolan seru sampai tak ingin pulang macam ini terjadi ketika masih ngekos, jaman kuliah dulu. Ah, nostalgia!

Rindu yang membawa kami bercerita panjang lebar malam itu. Kenyamanan sebuah rumah juga turut memberikan momen silaturahmi ini lebih bermakna buat kami. Terima kasih para sahabat yang sudah datang berkunjung! Yuk mari jadikan rutin. Hehe..

Tulisan dibuat untuk #1minggu1cerita.

You Might Also Like

7 comments

  1. Mari biasakan untuk pottluck.. hahaha...

    ReplyDelete
  2. Kalau aku main ke rumah, dimasakin enak juga ya

    ReplyDelete
  3. Halo teh Chika!
    Mari mari potluck hemat juga terjaga kebersihannya.. :D

    Ayah Arden,
    kalau main ke rumah, jangan lupa bawa Teri Kece ya! :p

    ReplyDelete
  4. awalnya saya mikir pottluck itu cafee di bandung, yang sekarnag udah tutup.. hahahahah...

    ReplyDelete
  5. Wah! Potluck udah tutup ya, Om Dharma?
    #barutau #tempatgaulpadajamannya :D

    ReplyDelete
  6. Ada 2 hal yang langsung kepikiran:

    1) budaya buka puasa di rumah ko rasanya makin jarang ya? apa karena sekarang rumah orang2 teh makin ke pinggir kota? makin jauhhh jadinya

    2) jumlah makanan yang dibawa menunjukkan masih besar modal sosial yang kita miliki

    Jadi iraha genk #1minggu1cerita potluck?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah..teh Anil pemikirannya asik. :D

      Di Jakarta, yang dekatpun bisa terasa jauh karna macet. Bisa jadi itu yang bikin "malas" buat main ke rumah teman di pinggir kota.

      Belum lagi kepikiran harus bawa buntut ke ujung kota nun jauh..

      Modal sosial yang tak perlu terlalu dibikin baper. Seikhlasnya saja.. Sesuai isi kantong. Ga perlu malu ya, Teh. Hehe..

      Yuk kapan atuh potluck? Haha..

      Delete