Kuat Puasa Ramadan Saat Traveling?

June 15, 2017

Suasana Ramadan di Putra Square
Ramadan kiranya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memaksimalkan ibadah di bulan suci yang datang setahun sekali itu. Namun, ada kalanya pekerjaan menuntut ibadah bertadarus diganti dengan rapat (huft). Bila tahun lalu saya menikmati ramadan berbelanja batik di kota Surakarta bersama si bungsu, kali ini kembali lagi dikirim mendampingi para bos besar ke Kuala Lumpur, Malaysia. Bedanya lagi..tahun lalu saya mendapat keringanan karena masih busui ASI eksklusif (busui bayi dibawah 6 bulan), tapi sekarang bayinya sudah MPASI jadi wajib puasa donk.

Islam yang saya kenal adalah agama yang baik. Ramah bagi kaum Musafir (Traveler-istilahnya kini). Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 184 dan 185 tertera kemudahan bagi seseorang yang sedang bepergian dan musafir. Mereka diperbolehkan tidak berpuasa dengan kewajiban men-qadha (mengganti) pada hari lain di luar Bulan Ramadan. Musafir yang mendapatkan rukhsah (keringanan) adalah mereka yang bepergian untuk tujuan yang baik dan menimbulkan kesulitan dan membahayakan keselamatan (masyaqqah).

Pada masa kecanggihan transportasi kini dan meski seseorang yang bepergian boleh tidak berpuasa, saya percaya bahwa Al-Quran lebih mengutamakan mereka yang mampu untuk tetap berpuasa karena keutamaan-keutamaan yang diberikan oleh Allah dalam Bulan Ramadan. Wallahu alam.

Bagaimanapun, Ramadan adalah bulan kebaikan yang sayang untuk dilewatkan. Nah, makanya kali ini..saya mau berbagi sedikit tips biar puasa tetap jalan meski dalam perjalanan. Siapa tahu bisa bikin perjalanan mudik nanti jadi lebih berwarna. :)

1. Minum Vitamin/Suplemen & Perbanyak Air Putih
Suplemen ini penting buat saya. Aktivitas saat traveling tak boleh terganggu hanya karena kita lemes saat berpuasa. Hal ini tentu dapat menambah stamina karena saat perjalanan/mudik biasanya kita merasa lebih capek dari biasanya. Dengan mengkonsumsi lebih banyak air putih di malam hari ditambah suplemen saat sahur, maka insyaalloh puasa kita bakal lancar jaya. Stamina kudu tetap terjaga supaya bisa selfie cantik di tempat wisata.. ((PENTING))

2. Tidak Melakukan Aktivitas Berlebihan
Olahraga dan beraktivitas memang dianjurkan saat berpuasa, namun sebaiknya aktivitas yang dilakukan hanyalah olahraga ringan, seperti jalan santai. Sementara ini lupakan dulu yang namanya naik gunung, trekking, atau arung jeram. Aktivitas traveling nan ringan dan santai, seperti wisata sejarah di museum atau tempat ibadah bersejarah, hunting foto di galeri seni nan instagramable, atau belanja santai di outlet setempat bisa jadi pilihan seru traveling saat bulan puasa pun saat mudik lebaran.

3. Pilih Destinasi Ramah Muslim
Negara tujuan wisata ramah muslim biasanya less goda able. Malaysia, misalnya. Saat di Malaysia beberapa waktu lalu, suasana Ramadan terasa dekat bagai di tanah air. Restoran tutup siang hari dan buka saat jam buka puasa dan sahur. Rumah makan yang menyediakan buffet juga ramai dikunjungi mereka yang hendak iftar bareng keluarga. Ibadah Anda aman, terhindar dari godaan makanan dan minuman. Dan sahur tidak perlu repot keluar kamar hotel. Tinggal minta hotel memajukan jam breakfast menjadi waktu sahur. Yang susah mungkin melangkahkan kaki keluar kamar menuju restoran di hotel. Hihi..

4. Istirahat Cukup
Mengatur jadwal tidur dan tidur sesuai jadwal sangat membantu aktivitas perjalanan/mudik di bulan Ramadan. Istirahat cukup dapat membantu tubuh agar tetap fit sepanjang hari. Perjalanan maupun mudik pada dasarnya memang melelahkan, terlebih bila harus nyetir sendiri, tidak menggunakan sarana transportasi umum. Berhenti sebentar dan tidur sejenak (10-20 menit) akan cukup untuk sekedar memejamkan mata. Saat bangun, tubuh akan terasa lebih segar, fresh dan ringan sehingga siap untuk melanjutkan aktivitas liburan saat puasa. Bisa berabe kalau lebaran malah sakit!

5. Sahur Jangan Terlewat!
Sahur adalah bagian terpenting saat puasa. Manfaat sahur adalah agar terhindar dari penyakit dan dapat menahan lapar sampai berbuka puasa. Sehingga pada saat perjalanan maupun mudik bisa tetap kuat menjalankan puasa. Bagi kalian yang harus sahur saat berada di perjalanan mudik, bisa membawa bekal dari rumah. Sehat, ramah lingkungan, lagi hemat! Eits, bungkusnya jangan dibuang sembarangan lho..

Wisata Belanja Malam di Pavilion, Kuala Lumpur
6. Wisata Malam Lagi Seronok
Traveling siang hari saat puasa biasanya lemas letih lesu. Sebagai alternatif, bisa coba jalan jelang buka sekalian ngabuburit. Di berbagai daerah atau jika kebetulan ke luar negeri, suasana malam hari justri makin hidup dan menambah keseruan berlibur ketika puasa.

Di Malaysia, daerah pertokoan ramai wisatawan seperti Pavilion semakin malam semakin padat pengunjung. Sementara di Putra Square, jamaah Putra Mosque lepas salat tarawih berduyun-duyun jajan es potong atau bermain bersama keluarga. Nah, kalian bisa sekalian berwisata kuliner lokal sambil menikmati suasana malam hari saat bulan Ramadan.

7. Jangan Bawa Barang Terlalu Berat & Jangan Lupa Perlengkapan Ibadah
Usahakan untuk packing barang sewajarnya saja dan tinggalkan barang-barang yang tidak terlalu diperlukan dalam perjalanan. Pilih baju yang ringan, nyaman, dan dapat menyerap keringat (bisa dipakai berhari-hari #eh). Kurangi membawa baju atau perlengkapan yang berat karena tubuh akan kewalahan sebelum menghabiskan waktu liburan di destinasi tujuan. Terakhir namun penting, jangan lupa membawa perlengkapan salat serta tasbih. Al-Quran ringan bisa sekalian diunduh di ponsel pintar. Jadi, meski sedang dalam perjalanan, ibadah tetap menjadi hal utama yang harus dilaksanakan.

Yuk berkelana! Jangan gunakan puasa sebagai alasan untuk menghambat aktivitasmu tapi justru jadikan ibadah di bulan suci Ramadan lebih bermakna saat traveling. Ganbatte!

You Might Also Like

0 comments