Seorang teman dari Columbia mengatakan, kalo jalan-jalan di Wina, dia akan menyempatkan menonton opera karena ke Wina tanpa nonton opera ga afdhol katanya. Sementara saya, cuek aja..ke Wina ga ada niat mau nonton opera *karena kayaknya kok mahal ya* haha.. Tapi memang rejeki anak sholeh..waktu ke Wina bulan Maret lalu, teman saya si Septi bilang "nonton opera yuk di Volksoper..dua tiket mertua...
Mabuhay! (Halo dalam bahasa Tagalog) Bukan..saya bukannya mau bahas tentang resto Filipina kok..hehe..Restoran Mabuhay yang terletak di Berlin ini pada awalnya memang restoran Indonesia-Filipina. Sejak 2012, Mabuhay berganti kepemilikan dan jadi total menyajikan makanan Indonesia. Karena sudah terlanjur memiliki banyak pelanggan, pemilik baru memutuskan untuk tetap menggunakan nama "Mabuhay". Saya bersama tiga orang teman kuliah yang bukan orang Indonesia, menyempatkan mampir karena ingin...
Hampir semua orang Indonesia mengenal kota Den Haag. Dari pelajaran sejarah di sekolah dasar, anak Indonesia tahu..bahwa Konferensi Meja Bundar, dimana Belanda dan para founding fathers Indonesia membicarakan kemerdekaan Indonesia, dilaksanakan tahun 1949 di Den Haag, negeri Belanda. Den Haag sejak dulu merupakan pusat pemerintahan dan pusat kantor-kantor diplomatik negeri Belanda, tapi bukan ibu kota. Ibu kotanya yaitu Amsterdam. Pertengahan April lalu, ketika...
Di Wina ada tempat makan yang populer di kalangan budget traveler, mahasiswa, backpacker, dan pejalan Muslim. Tempatnya adalah sebuah restoran Pakistan tidak jauh dari Universität Wien yang bernama "der Wiener Deewan". Yang membuat resto ini terkenal yaitu kebijakan Eat as much as you want and pay as much as you like-nya. Bayangkan..sebagai budget traveler/mahasiswa tentu kami gembira sekali begitu menemukan informasi ini. Sebelum...