Siapa yang selama #dirumahaja mendadak jadi hafal nama aktor K-Drama?
Ngaku aja..gapapa kok. Karena di luar sana banyak juga yang bernasib sama, seperti juga saya. :D Booming-nya drama asal Negeri Ginseng Korea Selatan bisa dibilang menjadi penanda semakin digemarinya karya visual cerita mini seri untuk menghabiskan masa senggang saat pandemi korona.
Tapi saya bukannya mau membahas salah satu drama seri Korea, melainkan salah satu miniseri drama buatan dalam negeri Indonesia, yakni Sementara, Selamanya..
Sementara, Selamanya merupakan miniseri enam episode yang menjadi debut Reza Rahadian sebagai sutradara sekaligus pemeran utama bersama Laura Basuki. Miniseri yang ditayangkan melalui Vidio dot com ini juga didukung oleh Christine Hakim dan Ruth Marini. Coba deh baru cerita sampai sini sudah penasaran belum?
Alkisah, seorang Saka (Reza Rahadian) adalah suami yang harus menjalani hidup sementara terpisah dari sang istri Zara (Laura Basuki), dokter yang menjadi garda terakhir pandemi Covid-19. Satu-satunya cara Saka untuk berkomunikasi hanya melalui video call, itupun di sela kesibukan Zara.
Setiap episode Sementara, Selamanya membawa penonton masuk ke dalam kehidupan Saka, kesehariannya selama terpisah sementara dengan Zara. Keseharian dan (mungkin) rasa sepi yang persis kita rasakan saat berada di rumah saja beberapa bulan lalu. Fenomena 'tiba-tiba Koki' yang terjadi di masyarakat selama pandemi dan di rumah saja, misalnya, ditunjukkan lewat adegan dalam episode "Yang Dia Masak" dimana Saka yang sebelumnya tidak pernah menginjakkan kaki di dapur, akhirnya masak mi instan dan sengaja ditunjukkan saat video call bersama Zara.
Bila menurut kebanyakan khalayak, corona hanya ilusi belaka, buat Zara tidak begitu. Pandemi Covid-19 begitu nyata hadir dalam hidupnya, lewat kisah yang diceritakannya kepada Saka bagaimana setiap hari ia harus melihat keluarga yang tidak bisa bertemu kembali dengan anggota keluarganya. Bahkan untuk salat jenazah saja tidak bisa..
Para pemainnya memang JUARA!
😍 Laura Basuki sungguh memikat meski hadir hanya lewat suara. Cuma dari suaranya aja, Zara bisa bikin penonton ikutan jatuh cinta, bahagia, marah, sampai menangis sesenggukan.
😍 Christine Hakim memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Tanpa dialog, Ibu berusaha tegar meski dalam hati menangis sambil memeluk Saka.
😍 Reza Rahadian kali ini bukan cuma bikin kagum lewat kemampuannya berakting, tapi juga lewat karya dan kreativitas yang ditunjukan dalam paket lengkap miniseri ini dari skenario dan pesan yang kuat, sinematografi, mengarahkan Laura Basuki sampai detail properti.
Pesan yang disampaikan miniseri ini begitu kuat dan terasa nyata di kehidupan kita kini. Satu hal yang dipetik dari Sementara, Selamanya adalah kita diajak untuk memahami bahwa meski internet dan dunia maya mengambil alih, sesungguhnya tidak akan pernah bisa menggantikan makna dalam dari kenyataan dan fisik manusia.
Seperti halnya jabat tangan dan sungkeman saat silaturahmi Idul Fitri, seperti halnya kaos kesayangan Saka yang dibawa Zara untuk melepas rindunya pada sang suami, seperti halnya bau rambut yang tiap kali Saka cium pasca Zara keramas..
Ngaku aja..gapapa kok. Karena di luar sana banyak juga yang bernasib sama, seperti juga saya. :D Booming-nya drama asal Negeri Ginseng Korea Selatan bisa dibilang menjadi penanda semakin digemarinya karya visual cerita mini seri untuk menghabiskan masa senggang saat pandemi korona.
Tapi saya bukannya mau membahas salah satu drama seri Korea, melainkan salah satu miniseri drama buatan dalam negeri Indonesia, yakni Sementara, Selamanya..
Sementara, Selamanya yang dibintangi oleh Reza Rahadian berhasil bikin banjir air mata. |
Alkisah, seorang Saka (Reza Rahadian) adalah suami yang harus menjalani hidup sementara terpisah dari sang istri Zara (Laura Basuki), dokter yang menjadi garda terakhir pandemi Covid-19. Satu-satunya cara Saka untuk berkomunikasi hanya melalui video call, itupun di sela kesibukan Zara.
Setiap episode Sementara, Selamanya membawa penonton masuk ke dalam kehidupan Saka, kesehariannya selama terpisah sementara dengan Zara. Keseharian dan (mungkin) rasa sepi yang persis kita rasakan saat berada di rumah saja beberapa bulan lalu. Fenomena 'tiba-tiba Koki' yang terjadi di masyarakat selama pandemi dan di rumah saja, misalnya, ditunjukkan lewat adegan dalam episode "Yang Dia Masak" dimana Saka yang sebelumnya tidak pernah menginjakkan kaki di dapur, akhirnya masak mi instan dan sengaja ditunjukkan saat video call bersama Zara.
Bila menurut kebanyakan khalayak, corona hanya ilusi belaka, buat Zara tidak begitu. Pandemi Covid-19 begitu nyata hadir dalam hidupnya, lewat kisah yang diceritakannya kepada Saka bagaimana setiap hari ia harus melihat keluarga yang tidak bisa bertemu kembali dengan anggota keluarganya. Bahkan untuk salat jenazah saja tidak bisa..
Zara hadir hanya lewat suara. |
Para pemainnya memang JUARA!
😍 Laura Basuki sungguh memikat meski hadir hanya lewat suara. Cuma dari suaranya aja, Zara bisa bikin penonton ikutan jatuh cinta, bahagia, marah, sampai menangis sesenggukan.
😍 Christine Hakim memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Tanpa dialog, Ibu berusaha tegar meski dalam hati menangis sambil memeluk Saka.
😍 Reza Rahadian kali ini bukan cuma bikin kagum lewat kemampuannya berakting, tapi juga lewat karya dan kreativitas yang ditunjukan dalam paket lengkap miniseri ini dari skenario dan pesan yang kuat, sinematografi, mengarahkan Laura Basuki sampai detail properti.
Pesan yang disampaikan miniseri ini begitu kuat dan terasa nyata di kehidupan kita kini. Satu hal yang dipetik dari Sementara, Selamanya adalah kita diajak untuk memahami bahwa meski internet dan dunia maya mengambil alih, sesungguhnya tidak akan pernah bisa menggantikan makna dalam dari kenyataan dan fisik manusia.
Seperti halnya jabat tangan dan sungkeman saat silaturahmi Idul Fitri, seperti halnya kaos kesayangan Saka yang dibawa Zara untuk melepas rindunya pada sang suami, seperti halnya bau rambut yang tiap kali Saka cium pasca Zara keramas..