Mengunjungi Dewaruci, Kapal Layar Tersohor Milik Indonesia

October 15, 2016

Pada awal bulan Oktober, tepatnya tanggal 3-5 Oktober lalu, Kapal Dewaruci yang tersohor merapat di Pelabuhan Semayang Kota Balikpapan. Dewaruci dibuat pada tahun 1952 dan pertama diluncurkan pada tanggal 24 Januari 1953. Kapal ini berpangkalan di Surabaya. Kapal Dewaruci merupakan kapal layar terbesar yang dimiliki oleh TNI AL dan digunakan sebagai kapal latih bagi taruna/kadet. Kapal Dewaruci dilengkapi dengan bendera berbagai negara, saya tidak tahu apakah semua bendera negara yang ada di dunia ada di kapal atau hanya bendera negara-negara yang pernah disinggahi oleh Dewaruci. Tentu saja bendera Indonesia, sang merah putih, yang memiliki ukuran paling besar. Untuk ukuran kapalnya memang terbilang kecil jika dibandingkan dengan kapal-kapal lainnya, banyak juga yang kecewa karena ekspektasinya akan melihat kapal super besar dan yang didapati tidak seperti itu. Buat saya yang tidak berharap melihat kapal super besar, melihat kapal yang terbilang kecil seperti dan pernah mengelilingi dunia, tentu saja merupakan hal yang wah.

Saya berkesempatan naik ke atas Kapal Dewaruci pada hari kedua, tanggal 4 Oktober 2016, selasa sore, sekitar pukul 16.15. Saat itu suasana di atas kapal dan di luar kapal ramai sekali. Saya dan teman saya hampir kehilangan semangat untuk naik ke atas kapal, melihat kapal penuh sesak sampai posisinya miring ke salah satu sisinya. Saya sampai berpikir apakah kapal ini akan tenggelam atau pecah karena begitu penuhnya? Pikiran paranoid orang yang gak mengerti tentang kemampuan kapal.

Akhirnya saya naik juga ke atas kapal dengan mengantri berdesak-desakan. Kasihan juga melihat anak-anak kecil yang dibawa orangtuanya, terjepit di antara kerumunan orang dewasa seperti saya. Untung saya tidak menemukan anak kecil yang menangis karena terhimpit atau muntah karena suhu udara terik panas Kota Balikpapan sore itu.

Benar saja, setelah sampai di atas kapal tidak banyak yang bisa saya nikmati. Terlalu banyak pengunjung sehingga menyulitkan saya untuk menjelajah kapal. Di atas kapal pengunjung pun masih berdesak-desakkan sehingga saya hanya dapat menikmati beberapa hal dengan baik. Kapal Dewaruci sudah lumayan banyak mengalami modifikasi atau peremajaan di beberapa hal. Tentu saja hal ini dinilai wajar karena Dewaruci sudah lama sekali digunakan. Namun, saya sempat melihat dan mendokumentasikan satu dari sekian tiang kapal orisinil yang tertulis pabrik pembuat kapalnya yaitu, Stucken & Sohn, perusahaan kapal asal Jerman. Selain itu, saya juga melihat kumpulan foto para komandan Dewaruci sejak pertama kapal ini melaut, ternyata komandan  pertama Dewaruci adalah orang asing, Captain A.F.H Rosenow (1953-1954).

Sebenarnya saya dan teman saya masih ingin merangsek melihat-lihat isi kapal dari ujung sampai ke ujung tapi dikarenakan padatnya pengunjung dan waktu kunjungan sudah ditutup pada pukul 17.00, kami harus bergegas meninggalkan kapal. Kami pun kembali berdesak-desakan mengantri turun dari kapal. Secara keseluruhan, kegiatan saya mengintip isi Kapal Dewaruci jauh dari kata memuaskan diakibatkan membludaknya pengunjung (yang sibuk selfie atau wefie dengan kadet - kadet benar-benar jadi artis di sini). Lain kali, jika Dewaruci sudi merapat kembali di Kota Balikpapan, tentu saja saya akan kembali mengunjunginya, untuk menuntaskan rasa ingin tahu saya. 

Teman saya si bestifitraini, spesialis foto-foto :P 




You Might Also Like

2 comments

  1. Asyik ya sudah jumpa kapal laut "legenda" menaikinya pula
    sigana foto sama kadetnya juga, cuma teu diaplod :)

    Pengen bawa anak naik kapal laut, belum kesampaian terus nih...

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya memang ingin foto dengan kadetnya Teh Okti, tapi sayang tidak kesampean :))

    ReplyDelete