Sejak sering mengunjungi taman bermain besar di seberang jalan, saya sudah mengingat-ingat bahwa di sana ada beberapa pohon apel yang waktu saya lihat di bulan Juni, masih kecil-kecil buahnya. Hingga minggu lalu, Alif, bapaknya Alif, dan teman kami Brian, bermain bersama di taman bermain itu. Saya ga ikut karena lagi pengen gogoleran. Ketika pulang, mereka membawa satu plastik buah plum kuning dan beberapa buah apel.
Hari minggunya, kami berempat berniat memetik buah-buahan tersebut dengan membawa keranjang. Sempat berjalan kaki jauh ke daerah kampus, sayangnya perolehan tidak banyak. Kami cuma berhasil memetik blackberry. Lalu kami putuskan kembali ke taman bermain di seberang jalan. Kebetulan sore itu di sana cukup ramai. Ada dua keluarga yang sedang piknik, seorang kakek duduk di bangku, dan dua orang lainnya bermain panjat-panjat. Kami duduk-duduk sebentar sebelum Brian mulai memanjat pohon apel. Cuma dia yang bisa memanjat mengingat pohon-pohon apel yang ada di sekitar taman bermain ini masih kecil-kecil, tampaknya tidak akan kuat menahan berat badan saya atau bapaknya Alif :D.
Tadinya kami sempat ragu-ragu mau mengambil apel-apel di sana, tapi berhubung itu lahan umum, tentu tidak akan ada yang marah atau melaporkan kami ke polisi. Lah kalo ga dipetik, apel-apel itu membusuk berjatuhan dan berserakan di bawah pohon, malah jadi sia-sia. Singkat cerita, kami berhasil mengumpulkan sekeranjang apel dan beberapa plum kuning.
Keesokan harinya, saya iseng mencari-cari resep Apfelkuchen, kue apel khas Jerman yang sering kami lihat di toko roti dan kue. Lalu menemukan resep yang tampak gampang dan bahan-bahannya pun sederhana. Saya menemukan resep aslinya dari website sharing resep masaakan berbahasa Jerman. Lalu menambahkan gula dari resep asli untuk filling apel karena rasa apelnya masih asem banget. Orang Jerman sangat menyukai perpaduan manis dan asem, sementara orang Indonesia kalo cake ya sukanya manis :D. Sudah ditambah gula pun, ketika mateng masih ditaburi gula halus..haha. Saya juga menambahkan taburan almond di atas kue.
Di bawah ini adalah resep Apfel-streuselkuchen (apple crumble cake) versi saya:
Tadinya kami sempat ragu-ragu mau mengambil apel-apel di sana, tapi berhubung itu lahan umum, tentu tidak akan ada yang marah atau melaporkan kami ke polisi. Lah kalo ga dipetik, apel-apel itu membusuk berjatuhan dan berserakan di bawah pohon, malah jadi sia-sia. Singkat cerita, kami berhasil mengumpulkan sekeranjang apel dan beberapa plum kuning.
Keesokan harinya, saya iseng mencari-cari resep Apfelkuchen, kue apel khas Jerman yang sering kami lihat di toko roti dan kue. Lalu menemukan resep yang tampak gampang dan bahan-bahannya pun sederhana. Saya menemukan resep aslinya dari website sharing resep masaakan berbahasa Jerman. Lalu menambahkan gula dari resep asli untuk filling apel karena rasa apelnya masih asem banget. Orang Jerman sangat menyukai perpaduan manis dan asem, sementara orang Indonesia kalo cake ya sukanya manis :D. Sudah ditambah gula pun, ketika mateng masih ditaburi gula halus..haha. Saya juga menambahkan taburan almond di atas kue.
Di bawah ini adalah resep Apfel-streuselkuchen (apple crumble cake) versi saya:
Bahan untuk adonan
500 gram terigu
2,5 sendok teh baking powder
150 gram gula pasir
2 sendok teh vanili bubuk
2 butir telur ayam
200 gram mentega (butter)
Irisan almond secukupnya untuk taburan (bisa ditiadakan atau diganti dengan bahan lain)
Bahan untuk filling
1 kg apel (bisa apel malang)
1 buah lemon/jeruk nipis, ambil airnya
500 gram terigu
2,5 sendok teh baking powder
150 gram gula pasir
2 sendok teh vanili bubuk
2 butir telur ayam
200 gram mentega (butter)
Irisan almond secukupnya untuk taburan (bisa ditiadakan atau diganti dengan bahan lain)
Bahan untuk filling
1 kg apel (bisa apel malang)
1 buah lemon/jeruk nipis, ambil airnya
100 gram gula pasir (jika apel terlalu asam, gula bisa ditambahkan)
2 sendok teh vanili bubuk
1 sendok teh bubuk kayu manis (atau bisa lebih sesuai selera)
Cara membuat
2 sendok teh vanili bubuk
1 sendok teh bubuk kayu manis (atau bisa lebih sesuai selera)
Cara membuat
- Campur terigu dan baking powder dalam mangkuk (masih dalam keadaan kering)
- Tambahkan gula, vanili bubuk, telur, dan butter ke dalam mangkuk terigu.
- Campur dengan mixer hingga tercampur dan adonan membentuk remah-remah.
- Olesi loyang (dengan diameter 26cm) dengan margarin.
- Ambil 2/3 adonan dan ratakan di dasar loyang. Sebarkan juga adonan di dinding loyang setinggi 3cm dari dasar.
- Kupas apel dan potong-potong sesuai selera.
- Kemudian taburi apel dengan air lemon, gula, vanili bubuk, dan bubuk kayu manis. Aduk dengan tangan.
- Masukkan apel ke dalam loyang yang telah dialasi adonan.
- Ambil 1/3 bagian adonan dan sebarkan di atas apel.
- Panaskan oven terlebih dahulu kira-kira 10 menit.
- Masukkan loyang dan panggang selama 50 menit dengan suhu 180 derajat Celcius, dengan api atas dan bawah.
- Setelah 30 menit, bisa ditambahkan almond di bagian atas. Panggang kembali.
- Untuk mengetahui apakah kue sudah matang atau belum, tusuk dengan tusuk sate. Kue sudah matang jika tidak ada adonan yang menempel pada tusuk sate.
Tambahan info: apel bisa diganti dengan buah-buahan lain: pear, plum, mangga, nanas, terserah, bisa disesuaikan dengan ketersediaan pangan lokal.
Saran penyajian: disajikan dengan whipped cream atau es krim lebih mantap. Cukup sederhana dan anti ribet kan? hehe.. Selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment