Ekowisata seharusnya menjadi kolaborasi antara kekayaan hayati dan kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh suatu wilayah, dikelola untuk menopang keberlangsungan lingkungan dan kehidupan ekonomi masyarakatnya. Namun, mungkin hal ini adalah hal yang berat untuk dilakukan. Tidak semua tempat dapat menerapkan hal ini dan tidak semua pemerintah daerah memahami hal ini. Jangankan pemerintah daerah, apakah pemerintah pusat benar-benar tertarik untuk 'menggalakan' ekowisata di Indonesia? Saya jadi sangsi. Loh, kok saya jadi sok tahu dan misuh-misuh. Mungkin perasaan kesal dan kecewa kembali saya rasakan setiap kali melihat foto-foto Danau Jempang dan sekitaran
Sebelum mencapai Danau Jempang, saya memiliki ekspektasi yang bisa dikatakan berlebihan sehingga setelah saya tiba di lokasi, perasaan kecewa langsung menyergap saya. Danau Jempang dipenuhi enceng gondok, tanaman gulma muncul jika terdapat banyak zat organik terlarut di dalam suatu perairan, yang tentu saja menjadi nutrisi bagi tanaman gulma. Saya melihat sampah plastik mulai dari kemasan makanan ringan hingga baby diapers mengapung-ngapung di sekitar danau. Kemana perginya sampah-sampah plastik itu? Tentu saja tidak akan kemana-mana, karena ekosistem danau adalah ekosistem tertutup, danau adalah baskom besar yang tidak dapat mengalirkan substansinya seperti halnya sungai. Selain itu, saya juga melihat sistem MCK penduduk yang masih berakhir ke dalam danau (pantas saja enceng gondok dkk tumbuh subur). Pertanyaan saya, sampai kapan Danau Jempang akan bertahan dari sergapan sampah baik sampah organik maupun sampah anorganik? Berapa waktu lagi sedimentasi menyebabkan pendangkalan di Danau Jempang hingga dalam kondisi tidak bisa lagi diperbaiki? Apakah pemerintah setempat akan terus tutup mata akan hal ini?
Lokasi :
Danau Jempang
Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat
Kalimantan Timur
Terimakasih Bestifitraini untuk foto2nya yang luar biasa :)
Sayang sekali ya. Indonesia punya banyak sekali tempat indah seperti, yg tidak kalah cantiknya dari pemandangan di luar negeri, tapi banyak rakyatnya yg masih tidak peduli pada lingkungan, tidak bisa merawat keindahan bumi pertiwi =(
ReplyDeleteIya, Indonesia masih banyak yang belum terekpos keindahannya. Untuk kerusakan dll sebenarnya ada tanggung jawab pemerintah setempat, setidaknya ada usaha penyuluhan, kalau masih susah bisa mencoba forced and punishment mungkin?
ReplyDelete