Pages

Camping di Bosscha

Balik ke tahun 2007 di bulan Agustus, saat itu kami masih kuliah di kampus Jatinangor. Seorang teman tiba-tiba muncul dengan ide "camping di Bosscha yuk liat hujan meteor!". Haha..harap maklum..namanya juga masih mahasiswa, ide muncul seenaknya dan tanpa pertimbangan :D

Saat itu memang diberitakan bahwa antara tanggal 25 Juli hingga 19 Agustus, akan terjadi hujan meteor (perseids). Berdasarkan berita itu, kami beramai-ramai sepakat untuk berkemah di dekat Observatorium Bosscha, di Lembang, Bandung.

Peralatan kemah disiapkan oleh rekan kami yang dari awal mengusulkan. Saat itu, cecewe yang ikut cuma ingat untuk bawa selimut dan makanan seadanya. Akhirnya, berangkatlah kami ber-12 ke Lembang. Dari Lembang kami sewa angkot menuju ke Bosscha.

Lokasi yang kami pilih untuk berkemah terletak di ujung bukit, yang mana di bawahnya adalah turunan. Pemandangan Kota Bandung terlihat indah dari situ. Menjelang sore, ketika udara mulai dingin, kami mulai mendirikan tenda.


 
Beberapa pergi menjelajahi wilayah sekitarnya untuk mencari sumber air. Sebetulnya, di sebelah tenda kami ada semak-semak yang bisa digunakan untuk buang air kecil. Seriously. Ada juga sumur penduduk desa di dekat situ, tapi kami harus berjalan agak naik turun bukit untuk menuju ke sana. Lokasinya dekat dengan perumahan penduduk dan tanpa tutup, jadi kalo mau mandi atau pee, yaa..akan jadi tontonan umum. Kalo darurat, pergilah kami ke semak-semak. Alhamdulillah, saat itu ga ada yang sampe pup di semak-semak..haha.

Kegiatan mendirikan tenda pun kami lanjutkan. Kami mendirikan dua tenda.
Selesai mendirikan tenda, saatnya menikmati sunset!

Ketika sudah gelap, kami menanti-nanti turunnya si hujan meteor. Apakah saat itu benar-benar terjadi hujan meteor?

Iya loh betulan..meskipun kami mengamati hanya dengan mata telanjang, tapi cukup jelas terlihat. Kalo dilihat pake teropong di Observatorium Bosscha pasti lebih jelas. Sayangnya, Saya ga kuat lama-lama di luar tenda..dingiin bangeett...pake jaket, selimut, tetap terasa dingin menusuk tulang. Api unggun yang kami nyalakan tidak terlalu membantu. Suhu saat itu hampir 14 derajat Celcius. Meskipun kedinginan, kami berhasil tidur beberapa jam. Pagi hari, kami bersiap pulang untuk melanjutkan tidur di kosan/rumah masing-masing =))








No comments:

Post a Comment