Dalam perjalanan mudik dari Jerman ke Jakarta dengan naik Air China, kami sekeluarga (Ayah, Ibu dan Alif si anak 3 tahun) harus transit 11 jam di Beijing dari jam 5.30 pagi sampai jam 15.40. Tampaknya akan sangat membosankan kalo kami hanya tinggal di bandara. Selain itu kami ingin memanfaatkan kesempatan langka tersebut untuk melihat-lihat Kota Beijing.
Forbidden City dilihat dari Lapangan Tian an men |
Ayahnya Alif sempat mengirimkan e-mail ke otoritas Beijing International Capital Airport, tapi tidak ada balasan. Saya pun bertanya ke teman yang asal China, dia berusaha mencarikan informasi untuk saya di website pemerintahnya yang berbahasa Mandarin. Hasilnya nihil. Dia bilang, "very sorry Tatat, it seems that you have to stay in the airport during your transit in Beijing." Deuh..yasudahlah..kamipun pasrah..kalo bisa ya bisa, kalo ngga ya tinggal di bandara pun ga masalah.
Ketika akhirnya mendarat di Beijing, waktu setempat menunjukkan jam 4.40 pagi (pesawat kami kecepetan nyampe). Jadi..apakah akhirnya kami bisa keluar dari bandara untuk jalan-jalan kilat ke pusat kota Beijing? Ternyata bisa loh..aseek..rejeki emak :D. Begini kira-kira proses lengkapnya..
- Dokumen yang perlu disiapkan untuk ke loket imigrasi: passport, arrival dan departure card yang telah diisi, tiket atau boarding pass penerbangan selanjutnya menuju ke negara tujuan setelah transit di China (atau untuk kasus saya, boarding pass penerbangan selanjutnya menuju bandara lain di China juga -_-), residence permit atau visa negara tujuan jika anda bukan warga negara tersebut.
- Setelah itu, mengantri imigrasi. Untuk penumpang yang hanya akan transit di China, petugas imigrasi mempersilakan untuk mengantri di jalur staf diplomatik. Antrian di jalur ini lebih pendek daripada antrian biasa yang mengular panjang.
- Kemudian staf imigrasi akan memeriksa paspor, boarding pass, mengambil arrival card yang telah diisi, mengambil foto saya, dan akhirnya memberikan stempel visa 24 jam di paspor..horee..
- Karena setelah Beijing kami masih harus transit di Xia Men (kota lain di China), maka departure card baru diserahkan di loket imigrasi di bandara Xia Men, ketika akan terbang menuju Jakarta.
- Pemeriksanaan paspor untuk balita pun dilakukan dengan sangat serius..Alif harus saya angkat agar si petugas bisa melihat dengan jelas wajahnya serta untuk diambil fotonya.
- Setelah paspor kami dicap, masih ada security check yang harus dilewati. Sebetulnya ini normal di semua bandara..yang ga normal antriannya -_-. Pemeriksaan yang dilakukan benar-benar teliti dan seksama, sampai cepolan rambut di dalam kerudung saya pun dipegang berkali-kali sama mbak yang meriksa.
- Setelah lolos dari security check, baru deh kita bisa santai..tuker uang, jajan-jajan, dan keluar bandara.
- Proses mengantri imigrasi dan security check benar-benar menyita waktu. Kami menghabiskan waktu sekitar 2 jam sampai bisa keluar dari security check. Sebaiknya segera kembali menuju bandara paling tidak 3 jam sebelum jadwal penerbangan kita selanjutnya.
- Jika transit di Beijing antara 6-24 jam, jangan ragu-ragu untuk cuss jalan-jalan ke kota!